Sabtu, 10 September 2011

PEMBAHARUAN DALAM MISI


PEMBAHARUAN DALAM MISI:
Salah satu Tema dalam Sidang Raya DGD di Uppsala, 1968-1983

            Dalam Sidang Raya IV DGD di Uppsala, pada tahun 1968, telah dibicarakan tentang pembaharuan dalam  misi. Pada masa-masa sebelumnya, gereja-gereja anggota DGD tersebut menyakini pentingnya membawa orang bukan Kristen pada iman dalam Yesus Kristus. Hal inilah yang tidak muncul dalam dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembicaraan tentang pembaharuan dalam misi tersebut. Sehingga dimensi vertikal, yakni perdamaian dengan Allah ditanggalkan dalam misi dan yang ditekankan adalah dimensi horisontal, yakni perdamaian antar-manusia.[1]
            Rumusan mengenai “seluruh gereja yang membawa seluruh Injil kepada pribadi seluruhnya di seluruh dunia” pun ditetapkan dalam sidang ini dan misi yang dipahami adalah pengakuan akan Yesus Kristus yang diberlakukan dalam kata dan perbuatannya.
Hal inilah yang menjadi pembaharuan untuk melakukan misi dari Allah bahwa pembaharuan yang dilakukan adalah pembaharuan menjadi manusia baru.
            Manusia baru yang dimaksudkan adalah bagaimana seseorang telah diperbaharui terlebih dahulu oleh Firman Tuhan barulah ia dapat membagikannya kepada yang lain.[2] Misi dilakukan dengan menemukan kehidupan sejati mereka dalam Tubuh Kristus dan dalam kehidupan Gereja berdasarkan Firman dan Sakramen: persekutuan dalam Roh dan keberadaan orang lain untuk menjangkau solidaritas dengan seluruh umat manusia dalam pelayanan dan kesaksiannya untuk  pertumbuhan gereja, baik di dalam maupun keluar gereja.[3]
            Pemikiran ini pun pun dilanjutkan dalam Konferensi bangkok dengan bertemakan “Keselamatan Masa Kini”. Namun, muncul berbagai kritikan dari berbagai pihak mengenai hal tersebut. Kemudia, tema pembaharuan dalam misi ini pun dikembangkan kembali sidang raya V di Nairobi. Dalam Sidang Raya V di Nairobi, penekanan dimensi horisontal yang diberikan di Uppsala dan Bangkok tetap dipertahankan, namun halnya dipadukan dengan dimensi vertikal, sehingga kedua dimensi itu berada dalam keseimbangan.


DAFTAR PUSTAKA

Fey, Harold C. A History of The Ecumenical Movement Vol. 2: 1948-1968. Geneva: WCC, 1970.
Goodall, Norman. Uppsala Speaks. Geneva: WCC, 1968.
Suleeman dkk. Bergumul dalam Pengharapan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.



[1] Suleeman dkk, Bergumul dalam Pengharapan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 838.
[2] Norman Goodall, Uppsala Speaks (Geneva: WCC, 1968), 23.
[3] Harold C. Fey, A History of The Ecumenical Movement Vol. 2: 1948-1968 (Geneva: WCC, 1970),  425.