Rabu, 11 April 2012

ASAL MULA "PITUPULU" ATAU "70" PADA RAJA NAPITUPULU

  
Jangan lupakan asal usulmu, Ingat selalu akan sejarahmu..!!!
Hehehe..
Ternyata dari asal usul ini pun aku dapat mengerti dan memahaminya dengan baik..
Horas ma tu hamu yang bermarga Pasaribu.. yang kami panggil TULANG...
dan boru Pasaribu yang kami panggil dari boru napitupulu jadi TANTE, INANGTUA dan OMPUNG, sedangkan yang kami panggil dari raja napitupulu menjadi PARIBAN dan INONG (IBU).
sebab, tanpa ada Boru Pasaribu,, kami pomparan Napitupulu (mungkin) tidak akan lahir...
hihihi...

       

Legenda / Asal mula "Pitupulu" atau "70" pada Raja NAPITUPULU



        Pada jaman dulu kala istilah "ngidam" bagi ibu yang akan melahirkan ternyata sudah dialami sejak dulu kala. Termasuk lah itu oleh Istri Raja Sonak Malela br. Pasaribu. Pada saat mengandung anak (Raja.Napitupulu), Raja Sonakmalela sangat cukup direpotkan dengan ragam kemauan serta permintaan yang cukup unik namun cukup membikin Raja Sonakmalela letih untuk mengikutinya.    Terlebih dalam hal kuliner, hal yang paling mutlak yang harus di turuti Raja Sonakmalela atas keinginan istrinya Br. Pasaribu adalah, beliau tidak akan senang makanan sebelum disiapkan/disajikan makanan tujuh rasa di setiap bulan. Jenisnya antara lain Naniura. Tak hanya itu, jika memasak ikan maka harus ada tujuh ikat daun singkong sebagai campurannya atau istilahnya uram-uramnya.

        Tak hanya pada urusan kuliner, ternyata opung Br. Pasaribu pada saat menanam padi pun dia tidak akan mau turun kesawah sebelum ditemani oleh enam orang temannya dan tujuh berikut br Pasaribu sendiri. Lalu padi yang akan ditanam pun tidak akan ditanam sebelum ada sepuluh ikat (tuntum) untuk satu orang. Pada waktu panen padi pun dia tidak akan mau istirahat (maradi) sebelum ada tujuh puluh tumpukan (Taru-taruan) padinya. Dan ketika hendak mau memasak pun bukan solup (tangkul) atau takaran yang dipakai untuk mengukur beras ke tempat masak, tapi beliau menggunakan tangan digenggam tujuh genggam untuk satu orang.

        Keunikan lain pada saat Raja Napitupulu akan lahir adalah tujuh hari lamanya lololooan (menunggu). Lalu pada saat merayakan kelahiran Raja Napitupulu, ibunya meminta tujuh macam sayuran yang konon katanya untuk menuruti kemauan si jabang bayi, yaitu Naniura, Jagal Manuk, ikan yang diboyom, Sibahut panampar, Dengke sitio-tio, na Pinadar, dohot na nidugu. Dan hal yang unik lagi, jika hendak akan ke sumur pun Br.Pasaribu, disiapkan beras tumbuk di dicampur dengan Tujuh Macam Tunas Daun. Kemudian atas dasar keadaan-keadaan itulah maka Raja Sonakmalela menamai anaknya dengan Nama Raja NAPITUPULU.

        Namun dalam perkembangan jaman hingga kini, kebiasaan-kebiasaan dari Ibunda br. Pasaribu sepertinya terus mendarah daging, hingga tak sedikit orang menilai kalau Napitupulu itu banyak maunya. Ini mungkin terinspirasi akan kesetiaan Raja Sonakmalela yang selalu mengabulkan keinginan ibunda Raja Napitupulu. Hal ini juga kiranya merupakan cikal bakal terbentuk image kalau ternyata para bapak-bapak Napitupulu jaman kini dikenal dengan sebutan suami-suami sayang istri. Hehehe...





NB:

Disadur dari blog Napitupulu Family.