Sabtu, 18 Februari 2012

Hari Ini...."



  
Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman bukan
kritikan.

Akan kuhargai setiap detik, menit dan jam, karena
tak sedetik pun dapat ditarik kembali.

Hari ini tidak akan kusia-siakan, seperti waktu lalu yang
terbuang percuma.

Hari ini takkan kuisi dengan kecemasan
tentang apa yang akan terjadi esok.

Akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan
terjadi.

Hari ini aku belajar lagi, untuk mengubah diri 
sendiri.

Hari ini akan kuisi dengan karya.

Kutinggalkan angan-angan, yang selalu mengatakan:
"Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah."

Jikalau keadaan tetap sama saja, dengan kemurahan-Nya aku
tetap akan sukses dengan apa yang ada padaku.

Hari ini aku akan berhenti berkata: "Aku tidak punya waktu"
Karena aku tahu, aku tidak pernah mempunyai waktu untuk
apapun.

Jika aku ingin memiliki waktu, aku harus meluangkannya.

Hari ini akan kulalui seolah hari akhirku.

Akan kulakukan
yang terbaik dan tidak akan ditunda sampai esok.
Karena hari esok belum tentu ada.

Merasa Diri Sempurna

 
Dulu ada seorang ilmuwan, yang menemukan seni untuk menciptakan kembaran dirinya begitu sempurna, sehingga tidak mungkin orang membedakan yang ciptaan dari pada yang asli. Pada suatu hari ia mendengar bahwa malaikat maut mencari dia. Maka ia menciptakan selusin kembaran dirinya. Malaikat bingung, tak bisa mengetahui, mana dari ketiga belas sosok di mukanya itu yang sang ilmuwan. Maka ia meninggalkan mereka semua dan pulang ke surga.
Tetapi tak lama, karena ia kenal kodrat manusia, Malaikat kembali dengan akal pandai. Ia berkata, “Tuan memang seorang jenius, bisa berhasil menciptakan tiruan-tiruan dirimu begitu sempurna. Namun aku menemukan suatu kesalahan dalam karyamu, perkara yang kecil saja.”
Ilmuwan segera muncul keluar dan berteriak: “Tidak mungkin! Mana Kesalahannya?”
“Tepat di sini,” kata malaikat, dan ia mengambil sang ilmuwan dari antara tiruannya dan dibawa pergi.

Hati-hati terhadap Kesombongan

 

Nisterus Agung, salah seorang Bapa Suci dari padang gurun Mesir, suatu hari berjalan di padang gurun bersama sejumlah besar murid, yang menghormatinya sebagai orang yang dekat dengan Allah.
Tiba-tiba naga Nampak di hadapan mereka dan semua lari menjauh.
Bertahun-tahun kemudian, ketika Nisterus menghadapi ajalnya seorang murid bertanya kepadanya: “Bapa, apakah bapa takut pada naga itu?”
“Tidak,” kata orang yang menghadapi ajalnya itu
“Tetapi mengapa bapa berlari bersama kita semua?”
“Aku berpikir, lebih baik menyingkiri naga, supaya kemudian saya tidak perlu menyingkirkan pikiran-pikiran sombong.”

A Child Will Lead Them..............

 One day a 6 year old girl was sitting in the classroom. 
The teacher was going to explain evolution to the children.
The teacher asked a little boy.



Teacher: Tommy do you see the tree outside?






Tommy: Yes.





Teacher: Tommy, do you see the grass outside?






Tommy: Yes.






Teacher: Go outside and look up and see if you can see the sky.






Tommy: OK. (He returned a few minutes later) Yes, I saw the sky.






Teacher: Did you see God?



Tommy: No.






Teacher: That's my point. We can't see God because he isn't there, he doesn't exist.



A little girl spoke up and wanted to ask the boy some questions.
Teacher agreed and she asked the boy.

Little Girl: Tommy, do you see the tree outside?


Tommy: Yes.


Little girl: Tommy do you see the grass outside?


Tommy: Yes.


Little girl: Did you see the sky?


Tommy: Yes.


Little Girl: Tommy, do you see the teacher?


Tommy: Yes.


Little Girl: Do you see her brain?


Tommy: No.


Little Girl: Does that mean she doesn't have one?




This story are reflecting a condition of the world today. Many people doesn’t believe in God, because they can’t see Him. They don’t use their faith and only believe their logic. If something can be see, it is exists, but if something cannot be see, it doesn’t exists. They didn’t know what bible said about God. John 4 : 24 said “God is a Spirit: and they that worship him must worship him in spirit and in truth.”. It is so clear! We, human, can’t see God because he is spirit, and we are flesh.








But even human can’t see God, human can feel His present. Like a brain, we can’t see our own brain isn’t? But we know exactly that we have a brain, because we can feel it. So does the God, we can’t see him, but if we really opened our heart, and letting Him in, we can see him in our spirit and feel His present. Did you ever feel His present? If you don’t, find Him now, invite Him into your heart, and let Him drive all of your life.


GBU all...

:-)