Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

--- TENTANG NURANI ---

Nurani itu… Sesuatu yang nggak bakal bisa kita tutup-tutupin Walau kecil, dia akan tetap berbisik Cuma kadang-kadang, kita-nya aja yang nggak denger Atau pura-pura budek. Nurani itu… Nggak akan bisa ditipu Nggak peduli kita pake cara apa, gimana, kapan, dan sama siapa. Karena dia murni Dan dia nggak palsu. Nurani akan selalu berusaha ngomong sama kita Negur kalo kita salah Ngingetin kita Ngasih peringatan ke kita Dan bikin kita nyaman saat kita ngelakuin sesuatu yang bener. Tapi inget, Nurani nggak bisa dibo’ongin Karena dia adalah bagian terdalam dan tersejati dari kita Nurani kita, ya diri kita sendiri. Nurani nggak akan bisa dikibulin Dengan perbuatan baik dan kata-kata manis Karena dia selalu menyuarakan isi hati kita yang terdalam. Motivasi kita, keinginan kita, alasan-alasan kita. Kalo kita bersikap manis dengan sikap hati yang salah, Itu namanya ngejilat. Kalo kita berbuat baik dengan motivasi yang nggak bener, Itu namanya nyogok. Kalo

MENGAPA BERTERIAK ?

MENGAPA BERTERIAK? Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya; "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?" Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak." "Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?" Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harusberteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteri
Pembenaran oleh Iman Menurut Paulus 1. Dosa Sebelum berbicara tentang pembenaran, perlu dimengerti apa pentingnya pembenaran itu. Kenapa manusia membutuhkan pembenaran? Dalam teologi Paulus, pada dasarnya seluruh manusia adalah berdosa. Dosa dalam pengertian Paulus adalah rusaknya relasi antara manusia denganTuhan dan perlawanan terhadap kehendak Allah (Whiteley 1970: 47). Dosa itu dimulai (atau mungkin lebih tepat ‘digambarkan’) dalam kisah Adam dan Hawa yang melakukan perlawanan terhadap kehendak Allah dan berakibat pada rusaknya relasi mereka dengan Allah (Kejadian 3). Dosa Adam dan Hawa ini yang kemudian 0tmembuat mereka harus menerima maut (dapat diartikan kehilangan relasi dengan Allah). Bermula dari Dosa Adam itulah, maka seluruh dunia pun turut berdosa dan harus menerima akibatnya yaitu maut (Roma 5: 12). Harus diakui bahwa Paulus tidak menjelaskan secara langsung hubungan antara dosa yang dilakukan oleh Adam dengan dosa yang universal (R

AKAR BERSAMA: BELAJAR TENTANG IMAN KRISTEN DARI DIALOG KRISTEN-YAHUDI

            Membaca buku “Akar Bersama: Belajar tentang Iman Kristen dari Dialog Kristen-Yahudi” karangan Hans Ucko yang diterjemahkan oleh Matin Lukito Sinaga, membuat saya memiliki satu kesimpulan bahwa buku ini hendak memaparkan suatu pemahaman mengenai titik temu antara Yahudi-Kristen yang diawali dengan titik tengkar mengenai pemahaman mengenai Yahudi. Timengenai titik temu ini dengan jalan dialog antara kedua agama tersebut.             Dalam bukunya, Ucko mengangkat tema-tema yang menjadi titik temu antara Yahudi dan Kristen. Tema-tema tersebut mencakup: “Pewaris Akar Bersama”, “Pemilihan dan Tanah yang Dijanjikan”, “Identitas dan Panggilan Terhadap Umat Minoritas”, “Dengan Hadirnya Pihak yang Lain”, “Dalam Citra Allah”, “Kerajaan Sorga sebagai Suatu Pengakuan”, “Sang Mesias-Digugat Namun Ditunggu”, “Menciptakan Ruang Bagi yang Lain”. Setiap yang diangkat memaparkan mengenai titik tengkar mengenai kedua agama tersebut, di mana terdapat kesala

Khotbah Perdanaku

Nas Khotbah                            :   Lukas 17:11-19 tentang “ Sepuluh Orang Kusta ” Tema dari Almanak HKBP        :   Bumi Penuh dengan Kasih Setia Tuhan Sasaran Khotbah                     :   Remaja HKBP Menteng Lama, Halimun Tujuan Khotbah                       :     1. Remaja HKBP Halimun dapat berjuang dan bertindak dalam setiap pergumulan yang mereka hadapi dengan  terus bersandar kepada Tuhan 2. Remaja HKBP Halimun dapat memahami kasih setia Tuhan dalam kehidupan 3. Remaja HKBP Halimun dapat berterimakasih (mengucap syukur) kepada Allah yang senantiasa penuh kasih  setia kepada umat-Nya. TAFSIRAN TEKS Injil Lukas dituliskan untuk orang-orang non-Yahudi yang percaya, yang ditujukan kepada “yang mulia Teofilus ”.   “Theophilos”, harfiah “yang mengasihi Allah”. Maka, Lukas bisa menunjuk nama pribadi, bisa juga menunjuk kepada semua pembacanya dengan menyebut mereka “yang mengasihi Allah” Lukas 1. Lukas menggambarkan dalam tulisannya b