Postingan

"Menjadi Pendamai"

Gambar
Ketika saya mendapatkan ayat alkitab saat menerima peneguhan sidi, yang diambil dari Matius 5 : 9 dikatakan: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." Hatiku tertegun, apalah maksud firman Tuhan ini untuk kutekuni di dalam hidupku ini. 14 November 2004, aku mendapatkan ayat sidi tersebut, dan kini di masa kumemasuki usia ke 33 tahun, 17 tahun lamanya kuingat selalu firman itu dan kini bisa kupahami dengan jelas apakah memang benar aku sudah menjadi pembawa damai di tengah-tengah kehidupanku ini. Terkadang ketika ada suatu hal yang bertentangan dengan pemahamanku, ingin selalu kutentang atau berbeda pendapat akan hal itu sampai kutuntaskan. Namun, itu akhirnya jarang kulakukan, karena aku mengingat ayat sidiku itu. Jika memang benar bahwa aku ini adalah anak Allah maka jadilah pendamai untuk orang-orang disekitarku. Meskipun mengalah menjadi jawabannya, bukan berarti itu membuat kita kalah. Terkadang memang kecewa jika kita terus men

Tetap Bergembira di dalam Tuhan (Refleksi Diri di ULTAH ke 33 Tahun)

Gambar
33 tahun yang lalu, tepat di hari yang sama dan tanggal yang sama. Tuhan mengijinkanku untuk hadir di dunia ini. Tak pernah terbayang olehku bahwa akhirnya aku bisa menapaki usia yang ke 33 Tahun ini. Begitu besar anugerah yang Engkau berikan kepadaku Tuhan dalam setiap dentuman napas ini, sehingga Engkau masih mengijinkanku untuk bisa menikmati hidup di usia yang baru ini. Oleh karena itu, aku patut mengucap syukur akan hal itu. Mesti kadang getar getir gelombang kehidupan menghampiriku. Namun itu bukan menjadi alasan bagiku untuk tidak bersyukur dan tidak bergembira selalu. FirmanMu mengatakan: "Hati yang gembira adalah Obat." Oleh karena itu aku akan selalu bergembira di dalammu Tuhan. Karena itu adalah obat yang manjur, ketika kegetiran datang menghampiri hidupku. Terimakasih Tuhan. Terimakasih untuk orangtua yang sudah melahirkanku, menjagaku, merawatku, membesarkanku, mendidikku dan membimbingku hingga aku sampai di usia ini. Begitu juga dengan orang-orang yang masih me

REFLEKSI ATAS CABUTAN BANDING BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)

REFLEKSI ATAS CABUTAN BANDING BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK) Setelah pulang dari kegiatan kemarin dan membaca berita terkini. Ternyata Ahok mencabut gugatan bandingnya dan menerima putusan hakim. Mungkin banyak orang merasa gundah dan bertanya dalam hati mengapa Ahok mengambil keputusan itu. Saya pun sempat bertanya-tanya dalam diri saya. Namun pagi hari ini, seusai saat teduh saya mendapatkan jawaban dari kegundahan hati saya atas keputusan Ahok tersebut.  Ayat renungan hari ini menyatakan: " Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang  (1 Tes 5:15)".  Dalam nats ini P aulus mensyukuri ketabahan dan keteguhan iman jemaat di Tessalonika menghadapi tekanan-tekanan dan penganiayaan yang mereka alami. Paulus menekankan perlu tetap teguh dalam motivasi dan kesungguhan memberitakan Injil. Paulus memberikan nasihat supaya hidup selalu dalam damai seora

Serahkanlah Kekuatiranmu!

Gambar
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5:7) Membaca ayat ini, kembali memotivasiku dalam kehidupan sehari-hari. Seolah-olah mengingatkan diri kembali bahwa segala hal yang terjadi pasti mampu kita lewati bersama Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita. Melihat fenomena yang terjadi belakangan ini di negeri ini, membuat suasana hati cemas, bahkan kuatir, bagaimana kelak nasib bangsa ini, terlebih kemarin ketika ditetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur di DKI Jakarta. Serasa tidak percaya, namun dikuatkan melalui ayat renungan ini. Tenang saja, jika Tuhan menyertai pasti Tuhan akan melindungi, apapun kelak yang akan terjadi. Meskipun marak-maraknya radikalisme saat ini, tetapi jika Tuhan bersama dengan kita, Tuhan akan selalu menjaga bahkan memelihara kita, Tak usah takut, tak usah gentar, bersama Tuhan kita dikuatkan. Semangatlah diriku, semangatlah kita semua bangsa Indonesia, satukan hati kita dan tenangkan pikiran k

27 Tahun itu rasanya...

Gambar
Tak terasa dua puluh tujuh tahun kini umurku. Teringat akan masa SMA yang mulai mengimpikan dunia masa depan..aku bermimpi bahwa di usia 25 tahunlah  dunia masa depan telah kujalani. Dan bersyukur..di usia 25 tahun aku pun baru memulai proses perjuangan dalam menuju impian dalam kehidupanku. Ya..di usia 25 tahun aku berjuang dalam proses penyeleksian menjadi calon pelayan di HKBP. Di tahun itu merupakan tahun perjuangan dan tahun rahmat Tuhan atasku. Tuhan mendengar seruanku. Dan di tahun ini..aku pun kembali merasakan tahun perjuangan itu. Dimana aku kembali memperjuangkan proses kehidupan untuk mada depan menjadi pelayan-Nya yang tentunya itu berdasarkan penyertaan Tuhan. Dan inilah yang mungkin kualami di usia 27 tahun ini. Usia yang tidak lagi muda namun dengan semangat muda aku harus dapat meraih dan berjuang dalam proses kehidupan ini. Ada yang mengatakan kepadaku..untuk tidak terlalu terlena untuk impian yang ingin diraih tanpa memikirkan kehidupan untuk menjalin rumah tangga.

STOP HOLAN HATA, OMDO, dan NATO!

"Holan H = Hata". Sering sekali saya mendengar kalimat ini: Holan H, Holan Hata, mungkin bahasa kerennya bisa dikatakan Omong Doang (OmDo), atau NATO (Not Action Talk Only). Ini nyata sering saya saksikan, di beberapa kalangan yang sering mengungkapkan ide atau pendapatnya, namun dalam pelaksanaan nol besar. Apalagi yang paling konkret terlihat, jika sering mengkritik dan mengomentari sesuatu tanpa solusi yang diberikan. Dan karakter seperti inilah yang mengambat jalannya suatu perkembangan ataupun perubahan. Lebih banyak menuntut tanpa suatu tindakan di dalamnya! Hal ini pun juga terjadi pada kita yang mengaku sebagai umat percaya. Namun dalam kenyataan hidup sering meragukan karya dan penyertaan Tuhan. Bahkan sering lebih banyak mengkritik Tuhan tanpa mengintropeksi diri terlebih dulu. Oleh karena, supaya cap Holan Hata tidak menempel dalam karakter diri kita, mari kenali diri kita dan stop mengkritik tanpa sebuah solusi di dalamnya!

"Arti Dari Suatu Nama"

Gambar
Sekadar mengingat kembali sejarah dari nama yang diberikan oleh orangtua, saya pun mencoba mencari arti nama saya dengan menggoggling dari google apa arti nama saya. Dan terkejut, takjub dan heran, ternyata arti nama dari google tidak jauh dari cerita orangtua saya mengenai seluk beluk nama saya diberikan. Saya ingat betul, ketika masih kecil saya hampir minder jika disebut dengan nama Yanti. Terkesan seperti orang Jawa atau kampungan, tidak kerenlah. Namun, beranjak dewasa, saya akhirnya memahami bahwa arti nama saya merupakan harapan dari orang tua saya agar saya menjadi seorang bidan, seperti bidan muda yang menolong ibu saya saat melahirkan.  Orangtua saya memberikan saya nama "Yanti" dengan harapan, saya kelak akan menjadi seorang penolong, dan seorang yang bekerja keras di usia mudanya untuk eksis berkarier. Dan di tambahi dengan nama "Purnamasari" dikarenakan memang lahir di saat bulan purnama dan juga merupakan dampak dari trend pada saat itu dimana ter